Jumat, 20 November 2015

PERATURAN BARIS – BERBARIS (PBB)

A.    Pengertian Baris-berbaris
Baris-berbaris adalah satu wujud latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan disiplin, mempertebal rasa dan semangat yang tinggi, patriotisme serta tanggung jawab tinggi bagi para siswa sehingga diperoleh sikap lahir (ketegapan, ketangkasan kelincahan, kerapihan) dan sikap batin (ketaatan, keikhlasan, disiplin) yang diharapkan.

B.    Maksud dan Tujuan Baris-berbaris
1.    Tujuan umum
    Baris-berbaris adalah merupakan awal latihan bela Negara sesuai dengan hak dan kewajiban setiap warga Indonesia seperti yang tercantum dalam UUD 1945.
2.    Tujuan Khusus
Baris-berbaris adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa dan semangat kebangsaan dan patriotisme bagi siswa sehingga tumbuh tanggung jawab yang tinggi, menumbuhkan sikap jasmani yang tegap serta menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan.

C.    Landasan Hukum Peraturan Baris-berbaris
1.     UUD 1945
2.     Undang-undang Nomor 20 tahun 1982
3.     Keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan No. 0641/U/1984
4.     Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam OSIS
5.     Surat Keputusan Panglima Angkatan Bersenjata Nomor : Skep/611/X/1985

D.    Macam-Macam Peraturan dalam Baris-Berbaris
    Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan atau pimpinan pada pasukan untuk dilaksanakan serentak pada waktu yang sama dan dengan berurut.
Macam-macam Aba-aba :
1.    Aba-aba Petunjuk
Adalah aba-aba yang dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan dan pelaksana
Contoh : Kepada pembina upacara
       Kepada bendera merah putih

2.    Aba-aba Peringatan
Adalah aba-aba yang inti perintahnya sudah cukup jelas untuk dapat dilaksanakan (tidak ragu)
Contoh :    L e n c a n g   k a n a n
       H a l u a n   k a n a n

3.    Aba-aba Pelaksanaan
Adalah Aba-aba yang dilaksnakan secra serentak berturut-turut atau saat pelaksanaan dari aba-aba petunjuk dan peringatan.
•    Aba-aba GERAK digunakan untuk gerak ditempat
•    Aba-aba JALAN digunakan untuk meninggalkan tempat
•    Aba-aba MULAI digunakan untuk pelaksanaan atau perintah yang harus dilaksanakan secara berturut-turut.
   
APLIKASI/PENGGUNAAN ABA-ABA
•    Kepada Pembina upacara – H o r m a t  = GERAK
•    Pasukan satu – L a n g k a h   t e g a p   m a j u  = JALAN
•    Semua pasukan – B e r h i t u n g  = MULAI

E.    Macam-Macam Gerakan dalam Baris-Berbaris
1.    Gerak di tempat
1). Sikap sempurna        6). Hadap Kanan/kiri
2). Istirahat di tempat        7). Balik Kanan
3). Parade Istirahat        8). Hadap serong kanan/kiri
4). Lencang kanan/kiri        9). Jalan ditempat
5). Lencang depan        10). Hormat bendera/Pembina

2.    Gerak meninggalkan tempat
1). Langkah tegap, langkah biasa, langkah parade
2). Langkah ke kanan/kiri/ke depan / ke belakang
3). Langkah lari
4). Haluan Kanan/kiri


3.    Bentuk barisan
1). Bentuk bersaf :     X X X X X X X X X X X X        2). Bentuk Berbanjar    X  X X X
            X X X X X X X X X X X                 X  X X 
            X X X X X X X X X X X                 X  X X
                                    X  X X
                                    X  X X
4.    Macam-macam Langkah
a.    Langkah tegap panjangnya 70 cm tempo 96 tiap menit
b.    Langkah biasa panjangnya 70 cm tempo 96 tiap menit
c.    Laangkah perlahan panjangnya 40 cm tempo 80 tiap menit
d.    Langkah ke depan panjangnya 60 cm tempo 70 tiap menit
e.    Langkah ke belakang panjangnya 40 cm tempo 70 tiap menit
f.    Langkah ke samping kanan/kiri panjangnya 40 cm tempo 70 tiap menit
g.    Langkah diwaktu lari panjangnya 80 cm tempo 165 tiap menit

F.    Penjelasan Gerakan Dasar
1.    Sikap Sempurna
Aba-aba : S i a p  = GERAK
Pelaksanaan : Badan berdiri tegap, kedua tumit rapat kedua kaki membentuk sudut 45o, lutut lurus dan paha dirapatkan, perut ditarik sedikit dada dibusungkan, jari tangan menggenggam, punggung ibu jari menghadap ke depan merapat pada jahitan celana, leher lurus, mulut ditutup, mata memandang lurus ke depan.
2.    Istirahat
Aba-aba : Istirahat – d i- t e m p a t  = GERAK
Pelaksanaan : Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri (± 30 cm), kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk.
Aba-aba terakhir : S i a p  = GERAK
3.    Jalan di tempat
Aba-aba : J a l a n  d I   t e m p a t  = GERAK
Pelaksanaan : Gerakan dimulai dengan kaki kiri , lutut berganti-ganti diangkat sehingga paha rata-rata air (horizontal). Badan tegap pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan tidak dilenggangkan.
4.    Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : L e n c a n g   k a n a n / k i r i  = GERAK
Pelaksanaan : Pasukan dalam keadaan sikap sempurna, , mengangkat lengan kanan/kiri ke samping kanan/kiri , jari-jari tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan/kiri, kecuali penjuru kanan/kiri  tetap ke depan.
Aba-aba terakhir : T e g a k  = GERAK
5.    Setengah Lencang Kanan/Kiri
Aba-aba : S e t e n g a n    l e n c a n g    K a n a n / K i r i = GERAK
Pelaksanaan : Pasukan dalam keadaan sikap sempurna, seperti lencang kakana/kiri tapi tangan kanan/kiri dipinggang dengan siku menyentuh lengan disebelahnya, pergelangan lurus, ibu jari disebelah belakang dan empat jarinya rapat satu dengan yang lainnya di sebelah depan.
Aba-aba terakhir : T e g a k  = GERAK
6.    Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : L e n c a n g   d e p a n  = GERAK
Pelaksanaan : penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan, Jika berbanjar tiga maka saf terdepan mengambil satu lengan/ setengah lengan disamping kanan. Anggota yang berada di banjar tengah dan kiri melaksanakan tanpa mengangkat tangan.
Aba-aba terakhir : T e g a k  = GERAK
7.    Hadap Kanan/kiri
Aba-aba : H a d a p   k a n a n  / k i r i  = GERAK
Pelaksanaan : Kaki kiri/kanan diajukan melintang kedepan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada diujung kaki kanan. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar  ke kanan/kiri 90o, kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna
8.    Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : H a d a p   s e r o n g   k a n a n  / k i r i  = GERAK
Pelaksanaan : Sama dengan hadap kanan/kiri, bedanya tumik kaki kanan/kiri dan  badan diputar 45o ke kanan/kiri
9.     Balik Kanan
Aba-aba : B a l i k   k a n a n  = GERAK
Pelaksanaan : Kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar 180o. kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan seperti dalam keadaan sikap sempurna.
10.    Hormat
Aba-aba : H o r m a t  = GERAK
Aba-aba terakhir : T e g a k  = GERAK
Pelaksanaan : Hormat pada Pembina posisi tangan merapat telapak tangan menutup ke bawah, punggung tangan diperlihatkan, posisi sudut 450
Hormat pada bender merah putih, pelaksanaan sama dengan hormat pada Pembina, posisi sudut 900.
11.    Periksa Kerapihan
Aba-aba : P e r i k s a    k e r a p i h a n  = MULAI
Pelaksanaan : Pasukan dalam keadaan istirahat, Pada aba-aba peringatan , pasukan serentak mengambil sikap sempurna, pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan dan mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari ujung kaki sanpai ke penutup kepala. Jika sudah rapi, komando memberikan
Aba-aba terakhir = SELESAI, pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat.


12.    Cara Berhitung
Aba-aba : H i t u n g  = MULAI
Pelaksanaan : Jika bersaf, aba-aba peringatan penjuru tetap menghadap ke depan, sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan , pada aba-aba pelaksanaan berturut-turut dari penjuru kanan menyebut nomor sambil memalingkan muka  ke depan. Jika berbanjar maka semua dalam keadaan sikap sempurna Aba-aba terakhir dikomandoi pasukan nomor terakhir S i a p = SELESAI
13.    Bubar jalan dengan penghormatan
Aba-aba : B u b a r  = JALAN
Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan setiap pasukan memberikan penghormatan kepada komando/pimpinan sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian “balik kanan”.
14.    Bubar jalan tanpa penghormatan
Aba-aba : Tanpa penghormatan -  b u b a r  = JALAN
Pelaksanaan : Semua pasukan langsung balik kanan dan bubar tanpa penghormatan terlebih dahulu.
15.    Maju jalan
Aba-aba : M a j u = JALAN
Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata-rata tanah ± 20 cm, lengan kanan ke depan 90o, lengan kiri 30o ke belakang dengan tangan menggenggam, ibu jari menghadap ke atas. Pada saat melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
DILARANG KERAS : BERBICARA, MELIHAT KE KIRI/ KE KANAN, MENUNDUKKAN KEPALA.
16.    Langkah biasa
Aba-aba : L a n g k a h   b i a s a  = JALAN
Pelaksanaan : Cara melankahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan ke tanah selanjutnya seluruh kaki. Lengan dilenggangkan ke depan 45o dank e belakang 30o. ibu jari menghadap ke atas. Lengan dilemaskan
17.    Langkah tegap
Aba-aba : Langkah tegap – M a j u = JALAN
Pelaksanaan : Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo sesuaikan) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, kai tidak boleh diangkat tinggi. Tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping luar, ibu jari tangan menghadap ke atas. Lenggang lengan ke depan 90o, lenggang lengan ke belakang 30o.
18.    Langkah perlahan (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan - M a j u = JALAN
Pelaksanaan : gerakan dilakukan dengan sikap sempurna, pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak ditanah segera disusul kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar disebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan dirapatkan di depan kaki kiri.
19.    Langkah ke kanan/kiri (maksimal 4 langkah)
Aba-aba : ………..L a n g k a h   k e   k a n a n / k I r i = JALAN
Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri di langkahkan ke samping kanan/kiri sepanjang ± 40 cm. selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri hingga kembali ke bentuk sikap sempurna.
20.    Langkah ke belakang (maksimal 4 langkah)
Aba-aba : ……….L a n g k a h   k e   b e l a k a n g  = JALAN
Pelaksanaan : kaki kiri di langkahkan ke belakang. Tangan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan sempurna.
21.    Langkah ke depan (maksimal 4 langkah)
Aba-aba : ………... L a n g k a h   k e   d e p a n  = JALAN
Pelaksanaan : Kaki kiri melangkah ke depan , panjang langkah 60 cm. gerakan kaki seperti langkah tegap dan dihentakkan . lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna.
22.    Haluan kanan/kiri
Aba-aba : H a l u a n  k a n a n / k I r i = JALAN
Pelaksanaan : Dilakukan pada saat pasukan sedang berjalan. Haluan kanan/kiri, pasukan paling kanan/kiri dijadikan poros, gerakan kaki jalan ditempat dan secara perlhan haluan ke kanan/kiri, pasukan tengah jalan biasa tidak terlalu cepat, pasukan paling kiri/kanan melangkah cepat menyesuaikan tempo gerakan teman disebelahnya.

Keterangan :     Nomor 1-10 aba-aba pelaksanaan adalah GERAK
            Nomor 11-12 aba-aba pelaksanaan adalah MULAI
            Nomor 13-22 aba-aba pelaksanaan adalah JALAN

Catatan : Jika komandan/pimpinan salah dalam memberikan aba-aba, maka pasukan serentak menjawab  S i a p  = ULANGI

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kalau atributnya tidak lengkap bagaimana kak?
dan kalau gerakannya salah dalam gerak,mulai,jalan bagaimana kak?

Posting Komentar